Mengenal Pengobatan Gurah - Suara emas bagi seorang sinden atau penyanyi adalah aset yang perlu dijaga. Salah satunya dengan terapi gurah yang bermanfaat membersihkan lendir dan kotoran di saluran napas. Bagaimana memilih terapi gurah yang aman?
Gurah adalah cara pengobatan tradisional untuk mengeluarkan lendir dari dalam tubuh dengan menggunakan ramuan herbal.
Dalam tradisi warga Imogiri, Bantul, Yogyakarta, gurah merupakan pengobatan tradisional yang dilakukan dengan meneteskan ekstrak daun Srigunggu ( Clerodendron Serratum) ke mulut atau lubang hidung. Terapi ini sering dilakukan para sinden untuk menjaga kualitas suara agar tetap merdu.
Dalam perkembangannya, herbal yang digunakan tidak melulu daun Srigunggu. Beberapa terapis menggunakan jenis dedaunan dari tumbuhan berkhasiat lainnya, bahkan ada yang menggunakan bumbu-bumbu dapur seperti cabe dan kunyit.
Tujuannya juga mengalami perkembangan, dari yang semula untuk membersihkan tenggorokan kini semua organ yang menghasilkan lendir bisa dibersihkan. Tak terkecuali untuk vagina, gurah diklaim bisa mengatasi keputihan atau sekedar mengurangi lendir supaya sensasi 'keset' lebih terasa.
Soal keamanan gurah, praktisi pengobatan alternatif dari Sanjiwani Prima, Dipl Kfm Djohan Gozali Muda menjamin tidak ada efek samping selama bahan yang digunakan tidak sembarangan. Karena kadang-kadang pasien tidak tahu bahan apa yang digunakan serta melakukan di tempat-tempat yang kurang terpercaya.
"Pada prinsipnya gurah hanya membersihkan kotoran, kadang-kadang dengan herbal tertentu bakteri juga bisa dibasmi. Terapi ini tidak memberikan efek samping asalkan herbal yang digunakan tidak sembarangan," ungkap Pak Djohan, demikian pria itu biasa dipanggil, saat dihubungi detikHealth, Rabu (5/1/2011).
Daun Srigunggu merupakan salah satu herbal yang paling banyak digunakan untuk gurah, karena memang dari ekstrak tanaman inilah terapi gurah berkembang. Khasiatnya juga sudah dibuktikan secara ilmiah dan banyak dibuat dalam bentuk suplemen kapsul gurah.
Penelitian yang membuktikan hal itu dilakukan tahun 2005, oleh Prof dr Soepomo Soekardono, SpTHT-KL(K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Dalam kesimpulannya disebutkan gurah dengan ekstrak daun srigunggu efektif meredakan gejala rinosinusitis kronis seperti ingus berlebih, bersin dan hidung tersumbat.
“Penelitian pada rhinitis khronis dengan memakai gurah menunjukkan bahwa sesudah digurah transport mukosilia melambat dibanding sebelum digurah dari hari kedua sampai hari kesepuluh," ujar Prof Soedomo dalam sebuah rilis yang dikutip dari ugm.ac.id, Rabu (5/1/2011).
Sementara jenis-jenis gurah yang berkembang saat ini di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Gurah hidung Dilakukan dengan cara meneteskan langsung ramuan gurah ke lubang hidung lalu pasien diminta tengkurap agar lendir kotor mengalir keluar. Jenis ini paling efektif dilakukan untuk membersihkan saluran napas termasuk untuk mengatasi gejala asma.
2. Gurah mulut Untuk membersihkan lendir dan dahak di sekitar pita suara, ramuan gurah juga bisa diteteskan lewat mulut. Cara ini sama ampuhnya dengan gurah hidung karena di sekitar pangkal lidah terdapat percabangan antara saluran pernapasan dengan saluran pencernaan.
3. Gurah vagina Menurut Pak Djohan, seorang terapis tidak melakukan gurah vagina melainkan hanya memberikan ramuan berikut instruksi atau petunjuk penggunaannya. Pasien akan memasukkan sendiri ramuan gurah (tersedia dalam bentuk padat bukan cair) ke dalam vagina untuk mengatasi keluhan lendir yang terlalu banyak maupun keputihan.
0 comments:
Post a Comment