
(27/5/2013) Baru-baru ini Business Insider mengeluarkan daftar 20 maskapai terburuk di dunia. Maskapai penerbangan Indonesia, Merpati Nusantara Airlines, masuk mengisi daftar tersebut. Menanggapi hal ini, Ketua Komisi Badan Usaha Milik Negara, Dewan Perwakilan Rakyat, Airlangga Hartarto, mengaku tidak kaget.
"Ya kondisinya memang belum mampu bersaing," kata Airlangga kepada Tempo.
Sementara itu, lembaga riset maskapai penerbangan, Skytrax, memberikan bintang 2,5 kepada Merpati, menjadi tanda bahwa maskapai ini sedang dalam kondisi terpuruk.
Menurut Airlangga, hal utama yang harus dilakukan oleh PT Merpati untuk bisa bersaing dalam bisnis penerbangan Indonesia adalah dengan melakukan restrukturisasi utangnya.
Merpati kerap dirundung persoalan utang. Pemerintah telah membentuk tim restrukturisasi maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines. Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan telah menunjuk Wahyu Hidayat, yang kini menjabat sebagai Deputi Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis, sebagai ketua tim.
Tim akan bernegosiasi dengan DPR mengenai langkah untuk membantu Merpati akan segera dituntaskan. Dahlan bahkan memberikan sinyal persetujuan apabila jajaran direksi Merpati akan diganti begitu restrukturisasi disetujui.
Dahlan Iskan memastikan bahwa restrukturisasi utang merupakan jalan terakhir untuk menyelamatkan perusahaan penerbangan pelat merah tersebut. Menurut dia, likuidasi merupakan jalan terkhir seandainya Dewan Perwakilan Rakyat tidak memberi lampu hijau terhadap restrukturisasi utang.
0 comments:
Post a Comment